DATA KEPENDUDUKAN DESA LEWORENG
Desa Leworeng Terdiri dari 2 (Dua) Dusun yaitu Dusun Leworeng dan Dusun Abbanuange,
8 ( Delapan ) RW dan 17 (Tujuh Belas) RT. Jumlah penduduk Desa Leworeng akhir 31 Oktober 2025 sebanyak 2.766 Jiwa yang terdiri dari 1.314 laki-laki dan 1.452 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 992 KK.
| LAKI-LAKI | PEREMPUAN | JUMLAH |
| 1.314 | 1.452 | 2.766 |
1. SARANA DAN PRASARANA
| GEDUNG / NAMA SEKOLAH | JUMLAH | STATUS |
| KELOMPOK BERMAIN | ||
| a. PAUD Gabus Ampalang | 1 | Swasta |
| b. TK RA DDI Leworeng | 1 | Swasta |
| c. TK Nusa Putra Leworeng | 1 | Swasta |
| d. TK Aisyah Empagae | 1 | Swasta |
| SEKOLAH DASAR (SD) | ||
| SD Negeri 43 Watanleworeng | 1 | Negeri |
| SD Negeri 168 Kessing | 1 | Negeri |
| SD Negeri 44 Sekkanyili | 1 | Negeri |
| SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) | ||
| SMP Muhammadyah Leworeng | 1 | Swasta |
2. DATA TINGKAT PENDIDIKAN
| URAIAN | JUMLAH |
| Usia 3-6 Tahun yang belum masuk TK | 50 |
| Usia 3-6 Tahun yang sedang TK/Playgroup | 140 |
| Usia 7-18 Tahun yang sedang sekolah | 173 |
| Usia 18-56 Tahun tidak pernah sekolah | 165 |
| Usia 18-56 Tahun pernah SD tetapi tidak tamat | 357 |
| Tamat SD/Sederajat | 487 |
| Tamat SMP/Sederajat | 414 |
| Tamat SMA/Sederajat | 676 |
| Tamat D-1/Sederajat | 0 |
| Tamat D-2/Sederajat | 20 |
| Tamat D-3/Sederajat | 76 |
| Tamat S-1/Sederajat | 196 |
| Tamat S-2/Sederajat | 9 |
| Tamat S-3/Sederajat | 1 |
| Tamat SLB B | 0 |
| JUMLAH | 2.766 |
SARANA DAN PRASARANA
| URAIAN | JUMLAH GEDUNG | TENAGA MEDIS/KADER |
| POSYANDU | 5 | 25 |
| PUSKESMAS | 1 | 31 |
1. SENI
Menjadikan keseniaan tradisional Indonesia sebagai wahana bagi pengembangan pariwisata nasional dan mempromosikannya keluar secara konsisten sehingga dapat menjadi wahana persahabatan antarbangsa.
Mengembangkan kebebasan berkreasi dan berkesenian untuk mencapai sasaran sebagai inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan dengan mengacu pada etika, moral, estetika dan agama, serta memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta dan royalti bagi pelaku seni dan budaya. Kesenian tradisional di Desa Leworeng memakai alat musik tradisional seperti suling, gambus, dan bahkan kecapi masih ada di Desa Leworeng
PROGRAM SUMBAR DAYA SENI
| URAIAN SUMBER DAYA SENI |
| 1. Sanggar Seni Sekanyili Sanggar Seni Sekanyili adalah merupakan sanggar seni yang memberikan pelayanan seni seperti Pelayanan Hiburan tarian pada setiap acara pesta pengantin dan acara- acara kantoran dengan mempersembahkan tari “Padduppa”. Selain pelayanan tarian Sanggar ini juga memberikan pelayanan hiburan music tradisional seperti genderang, kecapi,suling dll. Sanggar seni ini di bawah naungan dan Bimbingan Pemerintah Desa Leworeng dan Karang Taruna Sekkanyili Desa Leworeng |
| 2. Hiburan Jasa Electon / Layar Di Desa Leworeng terdapat sebuah kelompok kesenian Electon yang merupakan milik masyarakat dan dikelola sendiri. Disamping itu terdapat juga Jasa Hiburan layar yang dimiliki oleh masyarakat dan dikelola sendiri. |
| 3. Pelaksanaan kegiatan Perayaan HUT RI Acara Perayaan HUT RI dilaksanakan oleh masyarakat Leworeng dengan prinsip “Sitonreng” yang artinya Bersama yaitu merayakan bersama 3 desa tetangga yaitu SI yang singkatannya dari Desa kessing, To yang singkatannya desa Tottong dan Reng itu sendiri berasal dari akhiran kata dari desa Leworeng |
2. BUDAYA
Berkaitan dengan seni dan budaya yang ada di Desa Leworeng dilakukan upaya
secara terus menerus untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama yang mengakar
dari warisan leluhur dengan harapan dapat menumbuhkan nilai-nilai kepribadan masyarakat
yang bermartabat dengan melakukan cara :
- Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional dan daerah yang bersumber dari
warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung nilai-nilai universal
termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mendukung
terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun peradaban bangsa. - Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Daerah, sehingga mampu memberikan rujukan sistem nilai terhadap totalitas perilaku kehidupan ekonomi, politik, hukum dan kegiatan kebudayaan dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional dan peningkatan kualitas berbudaya masyarakat.
- Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya dalam rangka memilah-milah nilai budaya yang kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa dimasa depan.
- Mengembangkan kebebasan berkreasi untuk mencapai sasaran sebagai inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan dengan mengacu pada etika, moral, estetika dan agama, serta memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta dan royalti bagi pelaku budaya.
- Mengembangkan social media Indonesia secara sehat sebagai media massa kreatif yang memuat keberagaman jenis kesenian untuk meningkatkan moralitas agama serta kecerdasan bangsa,pembentukan opini publik yang posistif dan peningkatan nilai tambah secara ekonomi.
- Melestarikan apresiasi nilai keseniaan dan kebudayaan tradisional serta menggalakkan dan memberdayakan sentra-sentra keseniaan untuk merangsang berkembangnya kesenian nasional.
- Menjadikan kebudayaan tradisional daerah sebagai wahana bagi pengembangan pariwisata nasional dan mempromosikannya keluar secara konsisten sehingga dapat menjadi wahana persahabatan antarbangsa.
- Mengembangkan pariwisata melalui pendekatan sistem yang utuh dan terpadu,disipln,partisipatif dengan menggunakan kriteria ekonomis, tekhnis, sosial budaya, hemat energi, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan.
| Uraian Sumber Daya Sosial Budaya |
| 1. Gotong Royong Gotong Royong pada masyarakat desa Leworeng dilakukan minimal 4 kali dalam sebulan seperti kerja bakti tiap hari Jumat yang biasa disebut sebagai Jumat bersih. Contoh lain Gotong Royong adalah : Mabbule Bola biasanya masyarakat yang akan memindahkan rumahnya melakukannya pada hari Jumat |
| 2. Acara Mappadendang (Pesta Panen) Acara Mappadendang atau acara syukuran habis panen dilaksanakan oleh masyarakat Leworeng 2 kali dalam satu tahun atau setiap habis panen padi biasa di sebut sebagai “Mengngala Ase Bare dan Mengngala Ase Taung”. Kegiatan sering dilaksanakan dan biasanya dilaksanakan secara gotong royong soal Komsumsi dan kelengkapan lainnya. |
| 3. Maddoja Bine Maddoja bine merupakan tradisi turun temurun yang masih tetap di laksanakan bagi sebagian besar masyarakat Desa Leworeng khususnya petani padi pada saat sebelum benih padi di bawah ke lahan sawah untuk di tabur, dengan harapan benih padinya nantinya sehat kualitasnya bagus sampai musim tanam tiba |
| 4. Pesta Adat ( Pengantin ) Acara pesta pengantin di Leworeng dilaksanakan oleh masyarakat dengan pesta yang meriah selama 3 hari 3 malam |
| 5. Mappasiarekeng Dilaksanakan setelah acara lamaran. Makna dari Mappasiarekeng adalah mempererat, memperjelas kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya oleh kedua belah pihak sampai hari H Pernikahan |
| 6. Mappacci Mappacci hampir dilaksanakan di setiap acara pernikahan suku bugis, begitu juga masyarakat Desa Leworeng, pada malam sebelum pernikahan dilaksankanlah acara mappacci sebagai makna calon mempelai disucikan sebelum dinikahkan |
| 7. Pengajian Pengajian sering dilakukan di semua Majelis Ta’lim, seringnya dilaksanakan pada malam Jum,at. Yang paling rutin dilaksanakan adalah pada saat ada warga desa yang meninggal dunia. |
| 8. Mabarasanji Mabbarasanji merupakan budaya yaitu melantunkan ayat-ayat Alquran pada suatu acara pesta besar seperti akan menunaikan ibadah haji, pesta pengantin, sunatan, atau Aqiqah,rumah baru, mobil baru, dan haji. Tujuannya adalah sebagai doa-doa mengingat akan Nabi Muhammad SAW |
| 9. Aqiqah Aqiqah sudah juga menjadi budaya dalam masyarakat Desa Leworeng selain memang kewajiban bagi umat Islam yang mayoritas penduduknya beragama Islam juga diselingi dengan kegiatan adat seperti ”Massorong-sorong” atau memberikan sesajen dengan beberapa macam songkolo. |
| 10. Mappatettong Bola Mappatettong Bola adalah kegiatan untuk mendirikan rumah panggung, di sini di lihat masih kentalnya jiwa sosial masyarakat karena mereka akan datang berbondong-bondong untuk membantu yang bersangkutan yang ingin mendirikan rumah panggung. |
| 11. Maccera bola Di laksanakan setelah rumah masyarakat sudah jadi dan di tempati maka di laksanakanlah menre bola dengan di rangkaikan acara seperti mabbarasanji dll, sebagai makna tanda rasa syukur rumahnya sudah jadi dengan harapan kedepannya bisa di tempati bersama keluarga kelak dengan sehat Walafiat |
| 12. Mattampung Di laksanakan setelah satu minggu atau sesuai dengan kemampuan masyarakat setelah adanya penduduk meninggal dunia |
| 13. Peringatan Hari Besar Islam Peringatan Tahun baru islam, Maulid, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW menjadi budaya di Desa Leworeng yang di laksanakan setiap tahunnya yang melibatkan semua unsur masyarakat. |
Desa Leworeng memiliki 1 buah lapangan yang di beri nama Lapangan A. Mattoleang
Desa Leworeng yang di peroleh dari Hibah Pemerintah Kabupaten Soppeng. Pada awalnya
lapangan ini berstatus Pinjam pakai dan akhirnya di hibahkan kepada Pemerintah dan
Masyarakat Desa Leworeng. Lapangan Sepak bola Desa sering juga di fungsikan sebagai
pusat perekonomian khususnya pada musim.
Kegiatan yang dilakukan di bidang olahraga adalah Menumbuh kembangkan olahraga
seperti Sepak Bola, Senam, Volley dan kegiatan olahraga lainnya untuk meningkatkan
kualitas masyarakat Leworeng sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang
cukup, yang harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan olahraga disekolah dan
masyarakat.
Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi, harus dilakukan
secara sistematis dan komprehensif melalui lembaga-lembaga pendidikan sebagai pusat
pembianaan dibawah koordinasi masing-masing organisasi olahraga termasuk organisasi
olahraga.
Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan
segenap potensi, bakat, dan minat dengan memberikan kesempatan dan kebebasan
mengorganisasikan dirinya secara bebas dan merdeka sebagai wahana pendewasaan untuk
menjadi pemimpin bangsa yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, patriotis,
demokratis, mandiri, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat.
| URAIAN SUMBER DAYA OLAHRAGA |
| 1. Pertandingan dan latihan Sepak Bola Pertandingan sepak bola setiap tahunnya dilaksanakan oleh pemerintah desa bekerja sama dengan masyarakat Leworeng untuk memperebutkan piala bergilir yaitu piala “Andi Mattoleang” sesuai dengan nama lapangan olah raga Desa Leworeng. Latihan Sepak Bola di laksanakan setiap sore hari yang kadang melibatkan pemuda pemuda desa tetangga. Pemain Sepak bola juga kadang melaksanakan pertandingan di luar desa dan luar Kabupaten |
| 2. Pertandingan dan latihan Futsal Pertandingan Footsall di Desa Leworeng dilaksanakan setiap tahun dan uniknya dilaksanakan pada bulan suci ramadhan dilaksanakan setelah shalat Tarawih, disamping itu latihan Footsall dilaksanakan anak-anak remaja setiap sore hari |
| 3. Main Volly Setiap sore masyarakat bermain volley di lapangan Olah raga sebagai wujud latihan fisik dan kebugaran |
| 4. Main Takraw Permainan Takraw di lakukan oleh remaja remaja pada sore hari yang kadang melakukan pertandingan antar club |
| 5. Senam Senam dilaksanakan maksimal 1 kali seminggu yaitu setiap Hari Jum’at yang melibatkan remaja dan Langsia di bawah binaan Puskesmas. |
| 6. Latihan berbagai cabang Olahraga SD dan SLTP Kegiatan Olahraga SD dan SLTP dilaksanakan pada jam sekolah seperti Permainan Bola, Bola Volly, Takraw, Atletik dan permainan olahraga Tradisional. |
| 7. Main layang layang Biasanya dilaksanakan pada musim kemarau. Dilaksanakan pada siang dan malam hari. |